Kecerdasan
adalah kemampuan seseorang dalam melakukan proses berfikir, mengambil
keputusan, dan lain-lain.
Kecerdasan
merupakan anugerah terindah yang diberikan Tuhan kita (Allah swt) kepada kita.
Dengan kecerdasan kita dapat berfikir, hal ini disebut akal pikiran. Jika kita
tidak memiliki akal pikiran maka kita sama saja dengan hewan dan
makhluk-makhluk ciptaan Allah swt yang lainnya. Karena hewan tidak punya akal
pikiran, tapi punya insting.
Kecerdasan
secara umum dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. IQ
(Intellegence Qoutient)
IQ adalah keseluruhan kemampuan individu
untuk berfikir danbertindak secara logis, terarah, sertamengelola dan menguasai
lingkungansecara efektif (Marten Pali , 1993).
2. EQ
(Emotional Qoutient)
suatu kemampuan yang dapat mengerti
emosi diri sendiri dan orang lain, serta mengetahui bagaimana emosi diri
sendiri terekspresikan untuk meningkatkan maksimal etis sebagai kekuatan
pribadi. (Steiner, 1997)
3. SQ
(Spiritual Qoutient)
Kecerdasan spiritual adalah
sumber yang ilhami, menyemangati dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai
kebenaran tanpa batas waktu (Agus N. Germanto, 2001)
Dalam tulisan
ini, penulis akan memaparkan tentang ‘Kecerdasan Spiritual’. Seperti yang telah
penulis cantumkan, kecerdasan spiritual menurut Agus N. Germanto adalah sumber
yang mengilhami, menyemangati, dan mengikat diri seseorang kepada nilai-nilai
kebenaran tanpa batas waktu.
Dalam masyarakat luas yang kita ketahui tentang
kecerdasan spiritual adalah kecerdasan yang berkaitan dengan proses pengaturan
pikiran jiwa seseorang dan biasanya berhubungan dengan Allah swt Sang Maha
Pencipta.
Tanda-tanda
seseorang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi adalah:
1.
Fleksibel
Orang ini dapat membawa diri
dan mudah menyesuaikan diri dengan berbagai situasi yang dihadapi, tidak kaku
atau memaksa kehendak .
2.
Kemampuan
Refleksi Tinggi
Dia cenderung bertanya
‘mengapa” atau “bagaimana seandainya” sebagai kelanjutan “apa” dan “bagaimana”.
Orang ini juga suka bertanya atau merenungkan hal-hal fundamental: dari mana
asalnya manusia ini dan kemana arah hidup manusia; dari mana alam semesta ini;
mengapa ada takdir dan nasih; dan sebagainya.
3.
Kesadaran
diri dan lingkungan tinggi
Kesadaran diri tinggi berarti
telah mengenal dirinya dengan sebaik-baiknya. Dia telah mampu mengendalikan
dirinya.
4.
Kemampuan
Kontemplasi Tinggi
merupakan kemampuan mendapat inspirasi
dari berbagai hal; kemampuan menyampaikan nilai dan makna kepada orang
lain(memberi inspirasi); mengamati berbagai hal untuk menarik hikmahnya atau
mendapat inspirasi; memiliki kreatititas tinggi dan kemampuan inovasi yang
berasal dari inspirasi yang di dapatnya.
5.
Berpikir
Secara Holistik
Berpikir secara holistic
berarti berpikir secara menyeluruh
6.
Berani
Menghadapi dan Memanfaatkan Penderitaan
Segala yang terjadi pada diri kita, kita ambil sisi posotifnya. Dan dengan
sisi positif yang kita ambil dari berbagai kejadian kita dapat menjadi manusia
yang lebih baik lagi.
7.
Berani
Melawan Arus dan Tradisi.
Seseorang berani mengatakan tidak pada arus dan tradisi yang memang salah. Misalnya tradisi mendatangi dukun yang memiliki ilmu
hitam saat mengalami sakit kronis (tidak bisa disembuhkan). Orang yang memiliki
kecerdasan spiritual tinggi tidak akan melakukannya karena tradisi ini salah,
dan memang seharusnya jika sakit kronis harus berobat dengan sungguh-sungguh ke
tenaga yang yang paham betul dengan penyakit itu, misalnya dokter.